Rabu, 11 September 2013: (Peringatan ke-12 Menara Kembar)
Jesus berkata: “Wahai umatKu, Aku telah memberitahu kalian bahwa kamu mendapat penangguhan dalam ancaman saat ini untuk membombardir Suriah. Orang-orang satu dunia masih bertekad menarik Amerika ke perang baru di Timur Tengah. Kamu bisa melihat banyak pemerintah Arab baru yang mengelilingi Israel. Kamu familiar dengan Pertempuran Armegeddon yang berada di dataran utara Israel. Alkitab berbicara tentang pertempuran besar disana seperti Perang Dunia melibatkan banyak negara. Jika Israel diserang, Amerika akan terpaksa berperang untuk mereka. Janganlah berpikir bahwa kamu bisa menghindari perang masa depan disitu. Orang-orang jahat akan menemukan cara menarik kalian ke konflik baru. Jika Amerika menghadapi kebangkrutan dari utang dan perang kalian, siaplah datang ke Suaka-Ku ketika orang-orang satu dunia mencoba menarik Amerika ke Uni Utara Amerika. Kejahatan akan memerintah, yang berarti Antikristus akan diizinkan mengendalikan dunia selama waktu singkat. Aku akan melindungi umat setiaKu di suaku dan kemudian Aku akan membawa kalian masuk Era Damai-Ku sebagai hadiahmu.”
Jesus berkata: “Wahai umatKu, kamu ingat bagaimana para firaun pernah menyembah dewa kegelapan, dan mereka bergantung pada sihir untuk memanggil kekuatan jahat. Masih ada imam setan yang melanjutkan praktik okultis dari nenek moyang mereka di Mesir. Di Mesir tempat Antikristus akan disemayamkan untuk tugas kejahatan menguasai bumi selama waktu singkat. Aku juga keluar dari Mesir sebelum mulai pelayananku di Nazaret. Ada banyak akar okultis di Mesir yang Antikristus akan gunakan untuk mendapatkan kekuasaan sebagai pemimpin dunia. Umat setiaKu perlu siap pergi ke suaku sebelum Antikristus naik tahta. Setelah Peringatan, kalian harus membuang semua perangkat elektronik dari rumah kalian agar tidak melihat mata Antikristus. Dia akan menjadi demon yang berwujud manusia, dan matanya bisa menghipnotis kamu untuk menyembah dia daripada Aku. Serulah padaku untuk membawa malaikat-Ku melindungi kalian selama pembantaian.”