Yesus datang, Hati-Nya terbuka. Dia berkata: "Aku adalah Yesus, Firman yang Kemanusiaan. Aku datang untuk membantu kamu menyadari pentingnya hidup berkebudayaan. Melalui kebajikan-kebajikan itu kamu masuk ke dalam Cinta Suci - Hati Tak Bernoda. Melalui pengembangan kebajikan-kebajikan itu kamu masuk ke dalam Hatiku - Cinta Ilahi."
"Memahami kebajikan membantu kamu melihat di mana kamu gagal dalam hal tersebut. Jiwa yang berkebudayaan damai. Jika Setan mencoba menyerang orang seperti itu, kedamaian kembali dengan cepat. Jiwa yang berkebudukaan mengenal dirinya sendiri. Dia tahu kelemahan-kelemahannya dan dia berusaha secara ikhlas untuk mengatasinya. Kebajikan dan kesucian selalu bersama-sama. Orang yang benar-benar maju dalam kesucian tidak menampilkan diri sebagai orang yang harus diacuhkan dan dipuja. Malah, dia adalah pelayan penuh kasih bagi semua. Dia tidak pernah memamerkan spiritualitasnya atau berharap untuk mendapatkan pengakuan, tetapi puas tinggal di belakang layar. Dengan tersembunyi begitu, dia tidak menempatkan dirinya sebagai hakim orang lain, tetapi bekerja pada kebajikan dalam hidupnya sendiri."
"Aku membantu mereka yang memanggil Aku. Aku mengundang setiap orang untuk masuk ke dalam Cinta Ilahiku. Datangi Aku."